Dompu,Realitanya.Com- Pemprof NTB menyiapkan dana sebesar Rp10 Miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB untuk program revitalisasi sarana dan parasarana pelabuhan Soroadu, Desa Desa Jambu, Kecamatan Pajo.
Kepala Dislutkan Dompu, Amiruddin S.Hut, mengatakan, Program revitalisasi yang akan dilaksanakan pemerintah profinsi di Dermaga Adu, berupa pekerjaan Turap Penahan Tanah (Revetment) dermaga, jalan, drainase kawasan pelabuhan perikanan, tempat pemasaran ikan, peralatan dan mesin penunjang pendataan dan penangkapan ikan terukur, dan rehabilitasi pabrik es/Cold Storage di pelabuhan perikanan (PP) Soroadu.
Terkait hal itu dirinya bersama, Pjs Bupati Dompu, Baiq Nelly Yuniarti, AP, MSi bersama jajaran Pemda Dompu, sempat meninjau langsung Pelabuhan Soroadu.
Baiq Nelly Yuniarti di sela kunjungannya mengatakan, sangat wajar pelabuhan Soroadu ini direvitalisasi untuk memastikan optimalisasi pemanfaatan pelabuhan sebagai jalur pembangunan perekonomian di bidang kelautan di wilayah laut selatan Teluk Cempi.
Revitalisasi ini untuk meningkatkan dan memperbaki fasilitas pelabuhan, termasuk pembangunan dermaga yang lebih menjorok ke arah laut. Sehingga proses bongkar muat bisa dilakukan secara efektif tanpa menunggu pasang surut air laut. “Awalnya, anggaran Revitalisasi diajukan sebesar Rp 6 M. Tapi, Alhamdulillah dinaikan menjadi Rp 10 Miliar,” ungkapnya.
Dari anggaran tersebut, direncanakan akan dibangun Turap penahan tanah (Revetment), dermaga, jalan dan drainase kawasan pelabuhan perikanan, penyambungan dan pelebaran Dermaga dari 8 meter ke 10 meter, kemudian Panjang dari 48 meter menjadi 65 mter.
Perbaikan bangunan TPI (Tempat Pelelangan Ika), WC Umum, Perkantoran, Pabrik Es, Pengadaan Pompa Air Bersih, pembangunan Drainase dan mengaktifkan Pom BBM. “Saya harap, jangan hanya jadi pelabuhan tapi harus dapat dijadikan salah satu tempat pariwisata andalan Dompu,” inginya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Amiruddin, S.Hut menambahkan, dukungan pemerintah daerah ini tidak harus dalam bentuk anggaran daerah. Tapi Pemda dituntut ikut mengawasi agar pelaksanaan kegiatan ini bisa berjalan lancar dan aman. Kita siap dan sambut baik rencana ini. Karena ini untuk mendukung pertumbuhan daerah dan membantu nelayan setempat, katanya.
Selama ini, kata Amiruddin, pelabuhan Soroadu ini terkesan terabaikan karena persoalan status lahan. Lokasi pelabuhan masuk dalam kawasan dan sempat dipersoalkan beberapa waktu lalu. Namun kini area tersebut sudah dibebaskan dengan sistem tukar guling dengan wilayah lain. Area pelabuhan Soroadu seluas 5 ha ini sudah tidak lagi masuk dalam kawasan hutan.(Adv)