Dompu, Realitasnya.Com-Stunting merupakan program nasional yang lagi gencarnya dilaksanakan oleh sejumlah daerah, termasuk Pemda Dompu.
Kendati program kesehatan ini dibawa leading sector Dinas Kesesehatan (Dikes). Namun pada tataran inplementasinya bersifat terpadu. Dimana OPD terkait lainnya ikut andil dalam menanggulangi masalah stunting.
Sebut saja salah satunya OPD Bappeda dan Litbang Dompu. Pasalnya Bappeda dan Litbang bersama-sama dengan Dinas Kesehatan dan DPPKB Kabupaten Dompu berhasil menurunkan prevalensi stunting yang cukup signifikan yakni 22,1 persen dalam setahun.
“Kabupaten Dompu menjadi Kabupaten/Kota paling Progresif menurunkan stunting dari 34,5 persen pada tahun 2022 menjadi hanya 12,4 persen pada tahun 2023 (turun 22,1 persen). Ini berdasarkan Hasil Survey Kesehatan Indonesia/SKI,” ungkap Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu melalui Kapala Bidang Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi Pembangunan Daerah dan Litbang Kabupaten Dompu, Putra Agung Eko Iwinduarta, ST, MM,
Dikatakannya prevalensi Stunting Kabupaten Dompu yang sebesar 12,4% adalah terendah ke 2 di NTB setelah KSB. “Alhamdulillah kita berhasil menempati urutan terendah kedua,” tuturnya.
Bahkan, berkat prestasi menurunkan prevalensi stunting hingga 12,4% ini, Pemerintah Kabupaten Dompu pada tahun 2024 ini mendapat Reward dari Pemerintah Pusat berupa Alokasi Insentif Fiskal sebesar Rp.5.933.047.000,
“Hasil perekaman pada bulan Juni 2024, prevalensi stunting Kabupaten Dompu sudah menurun lagi tinggal menjadi 10,68 persen saja. Jauh lebih rendah dari target nasional untuk tahun 2024 yang sebesar 14 persen,” urainya. (adv/de)